Kopi Dingin




Cerpen Karangan: 
Lolos moderasi pada: 11 December 2015


“Coffee!!” teriak Jinhwan ceria. “kenapa dingin?”“Hey! buatkan aku sesuatu. Aku lapar.” rengek Jinhwan sambil memainkan rambut Fajima. “Fajima.. buatkan aku sesuatu.” lanjut Jinhwan.
“Jangan menggangguku. Aku harus menyelesaikan tugas ini.” ucap Fajima masih dengan mengerjakan tugas fisikanya.
“Fajima.. bisakah kau membuatkanku kopi? Ayolah Fajima. Aku mohon.. ya?” rengek Jinhwan berusaha agar Fajima tidak mengacuhkannya.
“Yang benar saja. Ah! Kau merepotkan.” pergi untuk membuatkan Jinhwan kopi. Dan Jinhwan hanya bisa tersenyum penuh kemenangan. Setelah beberapa lama kemudian Fajima datang dengan kopi dingin di tangannya. Ia meletakkannya di depan Jinhwan dan melanjutkan menyelesaikan tugasnya.
“Aku hanya mempunyai itu.”
“Apa kau punya yang lain? Aku tidak bisa meminum benda dingin ini di cuaca seperti ini. Cuaca akhir-akhir ini sangat dingin.” kata Jinhwan mengelak.
“Jika tidak mau, biarkan saja..”
“Fajima…”
“Kau ini cerewet sekali. Cepat habiskan kopinya. Dan selesaikan tugasmu. Lalu pulanglah. Apa kau seperti ini di rumah? Pasti Ibumu jengkel mengurusi kau yang seperti ini.” jawab Fajima tak suka dengan menunjukkan death glarenya.
“Hey! Kau lupa? Aku kan tidur di sini. Aku ini suamimu..”
“Suami dari mana? Orangtua kita hanya merencanakan kapan kita akan bertunangan. Perjodohan bodoh..”
“Maka dari itu aku disuruh satu atap denganmu.” ucap Jinhwan dengan smirk andalannya.
“Benarkah itu? Tidak bisa dipercaya! Jika kau bersamaku berarti hari tak menyenangkan akan segera dimulai?! Ah!! Ini sangat menyebalkan.” teriak Fajima tak terima.
“Bagaimana bisa?” Tanya Jinhwan polos.
“Hey! Kau tidak ingat? Minggu lalu waktu aku duduk di bawah pohon rindang dengan membaca komik.”
“Fajima, ayo ke kantin bersamaku. Aku yang traktir.” berdiri di depan Fajima, tapi Fajima hanya diam dan tetap membaca komiknya. Sesekali dia meminum kopinya. Tiba-tiba Jinhwan mengambil kopi itu dari tangan Fajima ketika ia hendak meminumnya. Meminumnya dan berkata, “Whoa.. dingin. Ini enak. Kenapa kau suka meminum kopi dingin disaat cuaca seperti ini?”
“setelah itu, semua memperhatikan kita. Kau tahu? Ada yang berbisik, ‘pasangan aneh.’ Dan sejak kapan kita menjadi sebuah ‘pasangan’? ini gilaaa. Yang benar saja. Setelah saat itu hari pun menjadi menyebalkan sejak kau datang.” kata Fajima frustasi.
“Tapi kan aku hanya ingin mengajakmu berbicara. Dan akhir-akhir ini kau selalu kelihatan sendirian.” kata Jinhwan membela diri.
“Cepat tidur. Besok harus sekolah.” Fajima menarik selimutnya dan memulai untuk tidur.
“Baiklah.” kata Jinhwan yang akan tidur di samping Fajima.
“Hey! Kau akan tidur di sini? Tidak boleh. Kau tidur di sofa saja.”
“Aku tidak mau.”
“Kau merepotkan. Kalau begitu aku saja yang tidur di sofa. Kau ini.” ucap Fajima dan Jinhwan hanya tersenyum.
Semenjak saat itu hari-hari Fajima menjadi sial. Harus bangun lebih awal, menyiapkan sarapan, membangunkan Jinhwan dan berangkat ke sekolah terlambat. Terkadang ia lupa mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Suatu ketika saat Fajima sedang tidur karena kelelahan membersihkan rumah, Jinhwan mendatanginya dan mencium pipi Fajima lalu berkata, “Aku menyanyangimu. Maka dari itu aku setuju dengan perjodohan ini. Maaf telah merepotkanmu. Aku akan menjagamu sebaik-baiknya..” Ucap Jinhwan tepat di depan telinga Fajima, ia lalu tersenyum. Sebenarnya Fajima mendengarnya, tapi dia hanya diam dan tetap pura-pura tidur terlelap. Ah.. ternyata Jinhwan romantis. Beruntung kau Fajima. Sanggupkan dirimu Fajima.
The End
Cerpen Karangan: Naili Noor Affa
Facebook: Affa Jeong
Previous
Next Post »