Aku Juga Mencintaimu



Cerpen Karangan: 
Lolos moderasi pada: 26 September 2014

Bulan Juli 2011 aku mendaftarkan diri untuk masuk ke salah SMK yang ada di Kalbar.
aku memilih masuk jurusan Akuntansi, bersama temanku dedy. aku membaca daftar yang ditempel di mading untuk melihat masuk ke kelas mana aku.
“Wah sama kita di 10 ak 2″ gumam ku
“Iya, sama kita, hahaa” jawab dedy
Seketika aku melihat seorang wanita yang kelihatan biasa-biasa saja berada di sampingku, dia juga melihat daftar yang ada di mading yang kami lihat tadi.
“Hey masuk mana kamu?” tanya ku untuk memulai pembicaraan
“Aku masuk ke 10 PM 1″ jawab dia.
“Perkenalkan nama ku Freddy kalo boleh tau nama mu siapa?” tanya ku lagi
“Nama ku Nisa” jawabnya sambil menunduk.
“Ok, oh iya aku pergi dulu ya sampai ketemu saat sekolah” kataku sambil pergi meninggalkan dia sendiri.
Setelah itu, 1 tahun berlalu, tidak terasa kami sudah naik ke kelas 11.
pada bulan september 2012, di sekolah diadakan acara Pentas seni, semua penampilan seperti biasa, tapi semua mata tertuju kepada 1 sosok, wanita yang begitu cantik dengan suara yang sangat indah, semua bertepuk tangan untuk nya ketika ia selesai tampil.
“Gila tuh cewek ded cantik amat, siapa sih, aku pengen kenalan ah sama dia” seru ku dengan penuh semangat kepada dedy
“Ayo lah!” seru dedy
Kami pun mendekatinya dan tanpa aku sadari dia telah menyapa ku dulu dan alangkah terkejutnya aku ketika tau dia adalah Nisa, wanita yang dulu berada di sampingku ketika melihat daftar untuk penentuan kelas.
“Freddy kan” seru dia kepadaku.
“Iya, kamu Nisa kan anak 11 PM 1?” Jawab ku yang masih sedikit terkejut.
“Eh iya, hehee gimana bagus gak penampilan ku tadi?” tanya dia
“Bagus kok Nis, hehee.” Jawab ku yang agak sedikit malu malu.
“Oh iya Fred, beberapa hari ini aku lagi belajar buat cerpen nih, kamu mau baca gak?” tanya dia
“Oh tentu dong, kasikan ke aku aja kalo udah selesai cerpennya” seru ku kepadanya.
Bulan Oktober 2012, sekolah ku mengadakan Retreat Bersama khusus kelas 11 yang diadakan tiap tahun, aku berangkat bersama teman-teman sekelas ku dan kami begitu senang karena kami bisa melepas kejenuhan kami karena terus-terusan belajar.
Sesampai di tempat tujuan, kami pun dibagi bagikan sebuah buku kecil, dan di buku itu ada pembagian tim untuk retreat ini, dan aku mencari nama ku, dan aku sangat terkejut ketika aku berada di tim yang sama dengan Nisa.
2 hari telah dilewati, dan tibalah saat yang dinanti-nanti oleh semua murid, yaitu Out Bond, semua murid sangat bahagia.
Pukul 15.00 outbond dimulai, dan tim ku berangkat pada pukul 16:40 tim ku pun berjalan menyusuri Hutan, menaiki bukit dan melewati sungai, tapi entah kenapa tiba-tiba aku tersesat di antara tim ku, aku pun bingung, aku melihat jam tangan ku menunjukan pukul 18:57, hari sudah mulai gelap, aku pun terus berjalan dan aku akhirnya menemukan Nisa dan aku segera memanggilnya.
“Nis” teriak ku dengan kencang
Dia pun mendengarku, dan dia pun berlari menghampiriku, tapi ada yang aneh karena dia langsung memelukku.
“Ada apa Nis. Kenapa kamu menangis?” tanya ku sambil memeluknya
“Aku takut, Fred. Aku terpisah dari teman-teman” jawabnya sambil nangis.
“Tenang Nis, jangan takut, aku akan menjagamu, yuk kita cepat cari rombongan lain dan segera pulang.” jawab ku kepadanya.
Kami pun menyusuri Bukit tersebut, tapi gak satu pun kami temukan tim lain. Jam tangan ku menunjukan pukul 21:02.
“Fred aku takut” kata Nisa.
“Tenang nis, aku ada di sini untukmu” dengan Reflek aku memegang tangannya dan menghangatkan tangannya.
“Fred, aku suka sama kamu” tiba-tiba Nisa mengucapkan kata yang tidak aku sangka.
Kami berdiam diri mungkin ada sekitar 3 menitan sampai ada suara yang meneriakkan nama kami berdua.
“Eh itu pasti guru guru yang mencari kita Nis, ayo ke sana” kata ku sambil menarik tangannya yang sangat dingin.
Tibalah kami untuk pulang semua murid begitu senang karena retreat yang mengasikan walaupun ada beberapa insiden yang tidak diinginkan
Beberapa hari setelah retreat, kami pun harus masuk sekolah kembali seperti biasa.
tapi di kelas, aku terus memikirkan hal yang dikatakan Nisa. Sebenanrya aku juga Menyukai dia, tapi setelah aku mendiamkan diri waktu itu, apakah dia masih mau menerima aku kembali?
hal itu terus ada dalam pikiran ku selama pelajaran.
Bel pun berbunyi tanda waktu istirahat, seperti biasa aku Beristirahat, makan bersama teman-temanku di kantin.
“Eh Nisa pingsan tuh, dia ada di UKS” tak sengaja aku mendengar percakapan teman sekelas Nisa.
segera aku pergi dari kantin dan segera ke UKS.
“Freddy” kata nisa yang sudah bangun
“Kamu gak papa kan Nis” tanya ku penuh cemas.
“gak papa kok, Cuma kecapekan aja, hehee, Oh iya Fred, maaf ya atas insiden kemarin”
“gak papa kok Nis”
Ada beberapa Menit kami diam, lalu aku memulai pembicaraan lagi.
“Nis, aku juga menyukai mu”
Plakkk, Tiba-tiba Nisa menampar ku
“Kenapa Nis?” tanya ku penuh heran.
“Dasar lelaki, kalo tau perempuan suka dengan mereka, pasti laki-laki juga langsung suka” kata Nisa penuh amarah.
“Bukan begitu Nis” kataku yang berusaha menenangkan Nisa.
“Terus apa alasan kamu bisa bilang begitu ke aku?” tanya Nisa yang masih kelihatan menahan amarah.
“Jujur, waktu pertama kali bertemu dengan mu, kamu memang kelihatan seperti wanita yang biasa-biasa saja, tapi jujur juga aku menyukaimu, tapi aku tidak berani untuk mengatakan apalagi untuk menyatakan ke kamu, aku malu, aku takut, ini pertama kalinya aku suka dengan wanita, tapi aku gak berani, aku takut ditolak, Aku mencintaimu Nis” kataku kepadanya sambil mengeluarkan air mata¬
“Fred” dia Tiba-tiba memelukku.
“Aku juga menyukaimu waktu pertama kali bertemu, aku berubah penampilan waktu pensi, aku tampil cantik waktu pensi itu sebenarnya untuk kamu Fred, aku berubah untuk kamu Fred. aku sangat mencintaimu Fred, aku senang waktu itu kita tersesat bersama, kalo tidak ada kamu waktu itu mungkin aku sudah putus asa dan Bunuh Diri Fred, aku sangat mencintaimu” Kata dia sambil mengusap air mataku.
“Kalo gitu Nis, kamu mau menerima ku jadi pacarmu?” tanya ku kepada dia.
“Aku mau Fred” kata Nisa kepadaku.
- Tamat -
Cerpen Karangan: Freddy Ariessandy Arnanda
Previous
Next Post »