Cerita Cinta Di Balkon Sekolah






Cerpen Karangan: 
Lolos moderasi pada: 2 December 2015




“Ya udah deh, tapi besok kamu ada acara nggak?”Bel istirahat telah berbunyi sehabis membeli makanan di kantin bersama Elsa sahabatku aku langsung menuju tempat favoritku yaitu balkon sekolah, sambil mendengarkan musik aku menyantap makananku dengan lahap. Tak tahu kenapa dari awal sekolah di sini aku sangat menyukai balkon ini, mungkin karena tempatnya indah jadi aku bisa melepas rasa penat setelah belajar tadi. Setelah jam pulang sekolah aku pulang dengan Elsa.
“Key, Key” terdengar suara yang memanggilku dan menghampiriku.
“Ada apa rel?”
“Pulang bareng yuk?”
“Maaf rel, aku udah janji pulang bareng sama Elsa, maaf ya? Lain kali aja”
“enggak si, emang kenapa?”
“Aku ke rumah kamu ya? Kamu harus temenin aku, aku pengen beli sesuatu nih! Please yaa?”
“Iya aku temenin”
“aku ke rumah kamu jam 7 ya?”
“Iya, udah ya rel aku duluan”
“iya Key.”
Sehabis makan malam aku ke ruang keluarga untuk menonton tv dan di situ ada Mama dan Kakakku Faya.
“Kamu nggak belajar Key?” Tanya Kak Fay.
“udahlah kak, emang kayak Kak Fay gak pernah belajar” jawabku meledek.
“enak aja kamu, kalau ngomong tuh jangan sembarangan!” Jawab Kak Faya dengan ketus.
“Fay! Key! Jangan berantem!” Selagi ingat aku minta izin sama Mama.
“Maa? aku mau minta izin, besok aku ingin pergi sama Karel”
“Karel? Oh ya udah Mama izinin, pulangnya jangan malem-malem ya”
“iya maa”
“ya udah kalian tidur sana, udah malem nih, besok kan sekolah”
“iya maa” serentak aku dan Kak Fay menjawab.
Seperti biasa di pagi hari ini aku melanjutkan aktivitasku di sekolah seperti biasa. Setelah pulang sekolah aku pulang sendiri, karena Elsa ada acara lain, aku bertemu dengan Karel.
“hai Key nanti jadi kan?” Tanya Karel.
“iya, emang kamu mau beli apa si rel?” Tanyaku.
“lihat aja deh nanti”
“Terserah kamu deh rel”
Ting tong.. Ting tong. Suara bel rumahku.
“Permisi Tante, Keynya ada Tante?”
“Eh Karel, ada ayo masuk, Tante panggilin Keynya”
“iya Tante makasih”
“oh ya rel, gimana kabar Mama kamu?”
“Baik Tante”
“oh, titip salam ya dari Tante, kamu mau minum apa?”
“Iya Tante, nggak usah Tante makasih”
“ya udah, fay.. Faya panggilin adek kamu, bilang ada Karel”
“iya ma” jawab Kakakku.
“ya udah rel, Tante ke kamar dulu ya”
“iya Tante makasih.” Mamaku itu sama Mamanya Karel sahabat dari kecil, jadi kami pun juga ikut bersahabat, jadi wajar saja kalau dia sering main ke rumahku.
Tok… tok.. tok… Suara pintu kamarku.
“Key, Keyla ada Karel tuh di bawah” seru Kakakku.
“iya kak” sambil merapikan rambutku aku bergegas ke luar kamar.
“udah siap?” Tanya Karel.
“udah, maa aku pergi ya”
“iya, sayang” jawab Mamaku.
Aku dan Karel hanya pergi makan malam karena dia tidak jadi membeli apa-apa, sehabis itu kami pulang karena sudah malam, dan besok harus sekolah.
Esoknya di sekolah aku melanjutkan pelajaran seperti biasa, setelah pulang sekolah aku tidak langsung pulang karena aku janji nunggu Elsa, karena dia ada keperluan. Selagi menunggu Elsa, aku pergi ke balkon sekolah sambil duduk dan membaca novel.
Dreet.. Dreett suara hp-ku, ternyata ada telepon dari Karel, “ada apa rel?” tanyaku.
“kamu lagi di mana Key?” Jawabnya.
“aku di balkon sekolah, kenapa rel?” Jawabku.
“Coba kamu lihat aku di lapangan basket”
“iya aku lihat, memang ada apa?” Jawabku penasaran.
“Kamu tutup mata kamu, jangan dibuka sampai aku bilang buka” kata Karel yang membuatku bingung.
“ada apa si rel?” Tanyaku penasaran.
“udah turuti aja” jawabnya.
“ya udah, udah nih aku udah tutup mata” dengan rasa penasaran aku mentup mataku.
Setelah beberapa detik… “sekarang buka mata kamu” kata Karel.
Setelah ku lihat ternyata di lapangan basket ada kertas besar yang dipegang anak-anak basket yang bertuliskan “Keyla I LOVE YOU, AKU SAYANG KAMU Key. Dear Karel.”
Dengan rasa terkejut dan sangat bahagia ternyata orang yang aku sayang juga sayang sama aku. Tapi aku tidak melihat Karel di lapangan basket, setelah aku membalikkan badanku ternyata ada Karel dengan baju basketnya dan senyum manisnya yang dihiasi lesung pipi di wajahnya dia berkata.
“Key sebenernya aku udah suka sama kamu dari dulu mungkin baru hari ini hari yang pas buat ngungkapin perasaan aku ke kamu, I Love You Key, kamu mau nggak jadi pacar aku?” Dengan malu-malu dan senyum yang mulai terukir di bibirku aku menjawab.
“Rel aku juga mau jujur sama kamu, kalau aku juga udah suka sama kamu dari dulu, dan aku mau jadi pacar kamu Rel, Love You Too.”
Dia memelukku, walaupun sedikit kaget, dan gugup bercampur rasa senang aku membalas pelukannya.
Selesai
Cerpen Karangan: Shelomita Laila Hakim
Previous
Next Post »