Apakah Aku Masih Terlalu Muda

Cerpen Karangan: 
Lolos moderasi pada: 7 November 2015





Hai, namaku Ryn. Ini adalah kisah nyata. Umurku masih 11 tahun. Umur yang masih muda untuk mengenal kata cinta. Meski demikian, sebenarnya aku telah mengenal cinta sejak kelas 2 SD. Hehe..
Januari 2014, sekitar tanggal 13. Aku dan teman-temanku pergi retret. Kami bersenang-senang di sana. Tanpa sadar, aku menemukan pacar pertamaku di sana. Dia adalah anak baru yang tidak terlalu dekat denganku. Awalnya, seperti anak-anak pada umumnya, kami bermain kejar-kejaran dan pukul-pukulan ringan. Kami tertawa bersama dengan teman-teman lainnya. Sehari setelah retret, aku di BBM olehnya, katanya ia suka sama aku. Aku menanggapinya dengan biasa-biasa saja. Anehnya, beberapa hari setelahnya, kami semakin dekat dan aku merasa mulai suka sama dia.
Awalnya, aku menutupi perasaanku rapat-rapat. Namun, saat dia bertanya di BBM, kamu suka sama aku gak? sedikit pun? Aku tidak dapat menutupi perasaanku lagi. Aku berkata ya. Dia bertanya apakah aku mau menjadi pacarnya. Aku menolaknya karena aku saat itu masih taat pada orangtuaku untuk tidak pacaran. Hari berganti bulan, hubungan kami semakin dekat tanpa adanya status pacaran. Dia kembali menembakku. Aku, sesuai keputusan awal, menolaknya. Entah sudah berapa kali dia menembakku.
4 April 2014
Hari pertama aku jadian sama dia. Wow, akhirnya aku melanggar perintah orangtuaku. Aku tidak tahan lagi. Ternyata hubungan itu hanya berlangsung 1 hari. Aku memutuskannya karena aku melihat smsnya dengan sahabatku yang tergolong sangat mesra. Ya, tampaknya aku harus melupakan dia. Kami kembali menjadi teman biasa. Namun, semakin aku ingin melupakannya, semakin aku merasa sedih. Entah apa yang harus ku lakukan.
25 April 2014
Dia kembali menembakku. Entah kenapa, aku menerimanya. Oh my God, how silly I was. Hubungan itu kembali putus setelah 1 hari berlangsung. Aneh sekali, ia yang meminta putus padahal ia yang menembakku. Dan aku tahu dari sahabatku bahwa ia jadian dengan sahabatku yang lain bersamaan dengan dia jadian sama aku. Sakit? Banget.
4 Mei 2014
Aku tidak yakin sepenuhnya bahwa kita jadian untuk yang ketiga kalinya tanggal sekian. Argghh.. Aku kembali menerimanya. Dia berkata ia tahu bahwa ia salah dan ia ingin memperbaikinya. Entah mengapa, aku menerimanya lagi. Mungkinkah karena aku masih terlalu muda untuk mengenal kata cinta? Mungkin, seharusnya aku tidak menerimanya sejak awal. Nasi sudah menjadi bubur. Yah, mau bagaimana lagi.
Cerpen Karangan: Ranamazing
Twitter penulis: rana_p_budianta
Previous
Next Post »