Gara Gara Cinta Ditolak


Cerpen Karangan: 
Lolos moderasi pada: 14 February 2014



Gua malu, kepada temen-temen gua, kepada guru-guru gua, yang ngelihatin gua pada saat resepsi penembakan cinta, hehe, “bukan resepsi pernikahan bro/sis”. Semula gua yakin kepada sosok cewek yang bernama rani adek kelas gua, yang dari dulu gua idamkan. Dan menurut gua dia bakalan terima gua. Yakin seratus persen, dan optimis seribu persen hehehe.Hari ini adalah hari yang paling galau dalam hidup gua, betapa tidak, semua tugas sekolah belum gua kerjakan, kerjaan di rumah juga gak gua kerjakan, plus gua ditolak sama cewek. gua masih teringat ketika gua memegang tangannya dan membawanya ke depan lapangan, walaupun dengan sedikit gugup dan gemetaran gua memberanikan diri untuk mengungkapkan dengan kata-kata yang telah gua susun sebelumnya.
Siang itu sekitar jam 11.00, karena hari menjelang siang, seluruh peserta class meeting di istirahatkan. gua dan si nino, sibuk menyusun kata-kata yang harus gua hapalkan agar resepsi penembakan cinta berjalan mulus dan tepat mengenai hatinya. “Eh fir op lu beneran udah siap nembak si rani di tengah lapangan” kata nino dengan nada yang pesimis “gua siap bro” dengan nada yang optimis “gua bakalan tunjukin ke rani bahwa gua emang bener-bener suka sama dia. Gimana kalau lu di tolak” sahut nino. “Gak bakalan deh, dia bakal terima gua kok tenang aja” kata gua.
Nama gua Firmansyah biasa di panggil firman, atau kalau teman–teman dekat gua biasanya memanggil fir op. Bisa di artikan firman optimis. gua orangnya selalu optimis dan keras kepala. Maklum karakter sebagian orang sumatera. Apa lagi gua di lahirkan di kampung yang kebanyakan orangnya keras-keras termasuk bapak gua. tidak bisa di pungkiri kalau watak bapak gua sudah mendarah daging di gua.
Ok cukup perkenalannya, lanjut ke cerita, saat itu persiapan sudah matang. Si nino udah menemukan posisi rani menggunakan teropong kesayangannya, kebetulan dia lagi duduk bercandaan bersama teman-temannya di pinggir lapangan, dari atas gua dan nino sudah mengatur rencana, dan skema sudah dibuat, nino bilang posisi di tengah lapangan yaitu tiang bendera. Dan gua harus berhasil membawa rani menuju ke sana. Ketika gua sudah sampai di sana, nino beserta teman-teman yang lain akan membagi tugas.
Next, jangan terlalu tergesa-gesa bro/sis bacanya. Pelan pelan. Hahahahahah. Ok lanjut, ketika gua sudah berhasil membawa rani ke tengah lapangan, nino akan membawa bunga buat gua kasih ke rani, dan teman-teman yang lainnya akan membagi kelompok. 1 kelompok terdiri dari 3 orang. di sini terdapat 3 kelompok. Kelompok yang pertama bertugas memberitahukan kepada kelas-kelas bahwa di lapangan ada yang heboh. Kelompok ke 2, akan membentangkan sepanduk yang bertuliskan gini nih “rani aku suka kamu, maukah kamu jadi pacar aku by Firmansyah” lanjut kelompok yang ke 3, akan memberitahukan kepada guru-guru agar dapat menyaksikan upacara penembakan cinta yang sakral hahahah.
Gua sangat bersemangat sekali, hari itu, sebelum kami memulai misi. Kami berdoa menurut kepercayaan masing-masing. Ok sebelum kita memulai misi penembakan, agar kiranya kita dapat berdoa menurut kepercayaan masing-masing, berdoa mulai “kata si nino” selesai. “Ok kalian bentuklah regu masing-masing yang telah di bagikan, dan kita mulai dari sekarang. GO!!”
Mereka bubar dan menjalankan tugas masing-masing, gua dan nino langsung menuju lapangan, regu ke 2 telah mempersiapkan sepanduk dan nino telah mempersiapkan bunga. gua dan nino berpelukan dan nino berkata, “fir op, selamat berjuang, da’a kami menyertaimu”. “Lu pikir gua bakalan pergi jauh gitu” sahut gua. Sifat nino memang begitu, dia over dramatis. Tapi kalau soal strategi dia paling pinter, dia pernah juara 1 tingkat RT dalam memenangkan lomba gaming strategi. Hahahahaha
Hari sedikit mendung dan gua langsung nyamperin si rani dan teman-temannya, “eh rani kamu bisa ikut kakak gak” dengan nada merayu “Ke mana kak?” tanya si rani “Kakak punya kejutan buat kamu” kata gua. akhirnya rani ikut, dan gua berhasil membawa dia ke tengah lapangan, dan seketika itu juga, semua murid sudah berkumpul di pinggir-pinggir lapangan termasuk guru-gurunya.
Ketika semua udah berkumpul, dan gua udah di tengah lapangan, tiba saatnya kelompok 2 bersiap-seap membentangkan sepanduk, tinggal menunggu aba-aba dari gua. dan nino, siap-siap membawakan bunga untuk gua berikan ke rani. Semua siswa kaget, dan termasuk guru-guru, mereka semua bersorak.
“Rani hari ini kakak akan mengungkapkan yang selama ini kakak pendam di hati ini. Dari pada kakak pendam mungkin akan jadi penyakit, dan penyakit itu mungkin bisa liver. Dan kakak gak mau jadi orang penyakitan” kata gua. Rani tersenyum, walaupun dia sedikit pucat dan kaget. “Sebenarnya kakak ini mau mengungkapkan apa?” tanya rani. Dengan menggunakan siulan gua yang merdu. “fiiiiwwwiiiitt”. regu 2, langsung membentangkan sepanduknya. Rani pun terkejut, “ternyata gua di tembak nih” kata rani. “Iya rani” kata gua. dan si nino membawakan 2 bunga. Rani kau tau selama ini, aku menyukai mu. Dan aku ingin kamu menjadi pacar aku. Jika kau menerima aku, kau ambil bunga warna putih, dan jika kau menolak kau ambil warna merah.
Tampak bingung di raut muka rani, kayaknya dia galau dalam seketika. 5 menit gua di lapangan dan semua baju gua basah dengan keringat, rani belum juga memilih bunganya. Semua murid-murid dan guru-guru, terdiam, seolah sekolah yang dulunya ribut, sekarang menjadi sunyi, mungkin mereka juga deg-degan menunggu hasilnya.
Akhirnya rani menggerakkan tangannya. tidak di sangka-sangka, dia mengambil bunga berwarna merah, dan itu tandanya dia menolak gua. “Hhhmmm maaf kaka, rani gak bisa terima kaka” kata rani “Lohh kenapa.” Kata gua “Maaf ya kak rani belum siap pacaran.” ungkap rani. Dia langsung meninggalkan lapangan dan pergi ke kelasnya. Semua murid dan guru-guru bersorak “huuuhhh ngerakeun” mereka dengan sendirinya membubarkan diri. Dan gua hanya terdiam di lapangan, dengan muka malu.
Nino mendekati gua dan berkata, “sudah-sudah, masih banyak cewek lain fir op, gua yakin rani emang gak pantas buat lo”. gua hanya terdiam, sambil dirangkul si nino, dia membawa gua ke kelas. Semua teman gua tertawa, ada yang mengejek, ada juga yang memberi motivasi, sama halnya dengan guru-guru yang ngajar di kelas gua.
Hari itu gua sangat malu, dan hari itu pula, gua gak berani nembak cewek lagi sampai sekarang, hari-hari gua gak bersemangat. Tapi, itu berubah ketika gua bertemu dengan pak ustad rohim, beliau tahu betul gua lagi galau, dan gua terus diberi motivasi, kepada dia. gua juga berusaha belajar tentang ilmu agama, dan akhirnya gua sadar, apa yang diajarkan rosulullah tentang taaruf, itu sangat benar, sebab, jika kita pacaran, dan akhir-akhirnya putus, kita pasti dilanda galau, dan galau sifatnya setan, dan pacaran sesudah nikah, itu yang sebenarnya harus di lakukan oleh anak-anak muda, yang sudah mapan.
Previous
Next Post »